Wardhani, Tamara Destya (2019) PRARANCANGAN PABRIK PENTAERYTHRITOL DARI ASETALDEHID DAN FORMALDEHID DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALKALI NATRIUM HIDROKSIDA KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN. Skripsi thesis, Universitas Setia Budi.
Text
a. Intisari & abstrak.pdf Download (96kB) |
|
Text
b. Form pernyataan publikasi.pdf Download (434kB) |
|
Text
c. BAB 1.pdf Download (2MB) |
|
Text
d. BAB 2.pdf Download (161kB) |
|
Text
e. BAB 3.pdf Download (358kB) |
|
Text
f. BAB 4.pdf Download (717kB) |
|
Text
g. BAB 5.pdf Download (715kB) |
|
Text
h. BAB 6.pdf Download (776kB) |
|
Text
i. BAB 7.pdf Download (495kB) |
|
Text
j. BAB 8.pdf Download (654kB) |
|
Text
k. BAB 9.pdf Download (1MB) |
Abstract
Prarancangan pabrik pentaerythritol dari asetaldehid dan formaldehid dengan menggunakan media alkali natrium hidroksida memberikan prospek yang sangat cerah dalam dunia perindustrian mengingat belum adanya pabrik yang memproduksi di Indonesia. Pabrik tersebut direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun diatas area sebesar 15.850 m2 yang akan didirikan pada tahun 2023, lokasi pabrik berada di Banten, Jawa Barat yang berdekatan dengan PT. Dover Chemical sebagai penyedia bahan baku formaldehid dan PT. Asahimas Chemical sebagai penyedia natrium hidroksida dan dekat dengan pelabuhan, sehingga memudahkan dalam proses import bahan baku asetaldehid. Pabrik ini beroperasi dengan kapasitas 10.000 ton/tahun, dengan pertimbangan dapat membantu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Proses pembuatan Pentaerythritol berlangsung pada fase cair-cair dengan menggunakan reaktor semi-batch dengan kondisi tekanan 1 atm, suhu 35 °C. Reaksi berlangsung secara eksotermis dan irreversible. Kebutuhan asetaldehid sebesar 518,458 kg/jam, formaldehid sebesar 1.114,0381 kg/jam dan natrium hidroksida sebesar 470,7295 kg/jam. Produk berupa pentaerythritol sebesar 992,2448 kg/jam dan produk samping natrium format sebesar 715,4407 kg/jam. Untuk menunjang proses produksi, maka didirikan unit pendukung yaitu unit penyediaan air start up sebesar 1208,2848 kg/jam dan make up sebesar 335,0485 kg/jam. Kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan generator set sebesar 500 kW sebagai cadangan, bahan bakar solar total sebanyak 0,0622 m3/jam dan udara tekan sebesar 50 m3/jam. Pembuatan pentaerythritol memiliki beberapa tahapan proses. Tahap pertama adalah persiapan bahan baku asetaldehid, formaldehid dan natrium hidroksida. Formaldehid diencerkan menggunakan air hingga konsentrasinya 30%. Tahap kedua adalah proses alkalinitas, yaitu mereaksikan antara larutan asetaldehid, formaldehid dan natrium hidroksida dengan perbandingan mol 1 : 4:1. Tahap ketiga adalah proses penetralan dengan penambahan asam format. Tahap keempat adalah proses pemisahan produk samping dengan larutan produk utama. Tahap kelima adalah penguapan senyawa-senyawa yang mudah menguap untuk meningkatkan viskositas larutan. Tahap keenam adalah pengkristalan dan pemisahan produk utama. Tahap terakhir adalah pengeringan produk utama. Dari analisis ekonomi yang dilakukan terhadap pabrik ini didapat FCI Rp. 335.520.435.314 dan WCI Rp. 45.185.319.030. Keuntungan sebelum pajak Rp. 53.824.014.548 pertahun setelah dipotong pajak sebesar 30% keuntungan mencapai Rp. 37.676.810.183,85 pertahun. ROI sebelum pajak 16,04 % dan setelah pajak 11,23 %, POT sebelum pajak adalah 3,8 tahun dan setelah pajak 4,7 tahun. BEP sebesar 42,41 %, SDP sebesar 23,46 % dan DCF sebesar 11,25 %. Dari data analisis kelayakan diatas dapat disimpulkan bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak didirikan. Kata kunci : Pentaerythritol, Proses Alkalinitas, Semi-batch Reactor
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pentaerythritol, Proses Alkalinitas, Semi-batch Reactor |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Fakultas Teknik > Prodi S1 Teknik Kimia |
Depositing User: | Tifany Nur Arfiana |
Date Deposited: | 11 Oct 2019 02:48 |
Last Modified: | 11 Oct 2019 02:48 |
URI: | http://repo.setiabudi.ac.id/id/eprint/3342 |
Actions (login required)
View Item |