Pangastuti, Widya (2019) PREVALENSI HBsAg PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIS DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Karya Tulis Ilmiah thesis, Universitas Setia Budi Surakarta.
Text
BAB II.pdf Download (492kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (163kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (340kB) |
|
Text
BAB V-LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
|
Text
COVER-BAB I.pdf Download (500kB) |
|
Text
INTISARI.pdf Download (86kB) |
|
Text
PERNYATAAN PUBLIKASI.pdf Download (287kB) |
Abstract
Hepatitis B masih menjadi masalah terbesar dalam bidang kesehatan saat ini. Obat yang efektif terhadap virus hepatitis B belum didapatkan oleh karenanya upaya pencegahan merupakan jalan yang terbaik. Rumah sakit sebagai institusi yang memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan tenaga kesehatan memiliki risiko tinggi terpajan virus hepatitis B (seropositive HBsAg). Penularan virus hepatitis B ini dapat melalui kontak dengan produk darah dimana jumlah penderita hepatitis B cukup banyak dan pada sebagian besar penderita infeksi ini dapat menimbulkan sirosis hati bahkan kanker. Berdasarkan estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), secara global lebih dari 500 juta orang mengalami penyakit gagal ginjal kronik. Sekitar 1,5 juta orang harus menjalani hidup bergantung pada cuci darah (hemodialysis). Berdasarkan Pusat Data & Informasi Perhimpunan Rumah Sakit seluruh Indonesia, jumlah pasien gagal ginjal kronik diperkirakan sekitar 50 orang persatu juta penduduk, 60%nya adalah usia dewasa dan lanjut. Berdasarkan data dari Persatuan Nefrologi Indonesia (Pernefri 2011) diperkirakan ada 25.249 penderita gagal ginjal kronik di Indonesia dan pasien baru pada tahun 2011 menjalani hemodialisis berjumlah 15.353 penderita dan pasien lama berjumlah 6.951 penderita. Tindakan hemodialis merupakan suatu tindakan invasif yang mempunyai risiko untuk terjadinya infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase prevalensi HBsAg pada penderita gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien diagnosa Gagal Ginjal Kronik dengan HBsAg di instalasi rekam medik RSUD dr. Moewardi Surakarta periode Januari-Desember 2018, yang diambil dengan menggunakan kriteria inklusi maupun eksklusi. Kriteria inklusi adalah Semua data rekam medik pasien RSUD dr. Moewardi Surakarta yang terdiagnosis Gagal Ginjal Kronik dengan HBsAg pada tahun 2018 sedangkan kriteria eksklusi adalah semua data rekam medik pasien RSUD dr. Moewardi Surakarta yang terdiagnosis Gagal Ginjal dengan HBsAg pada tahun 2018. Tetapi tidak tercantum usia, jenis kelamin, stadium, dan jenis gambaran histopatologi. Berdasarkan hasil penelitian data yang telah dilakukan di RSUD dr. Moewardi Surakarta, Maka dapat disimpulkan bahwa pasien Gagal Ginjal Kronis berjumlah 1686 pasien. Pasien Gagal Ginjal Kronis dengan HBsAg+ (reaktif) berjumlah 39 (2,31%) dan pasien dengan HBsAg- (non-reaktif) berjumlah 1647 (97,68%). Kata kunci : prevalensi, HBsAg, pasien, GGK
Item Type: | Thesis (Karya Tulis Ilmiah) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | prevalensi, HBsAg, pasien, GGK |
Subjects: | Q Science > QM Human anatomy |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Prodi D3 Analis Kesehatan |
Depositing User: | Mrs NOVI HANDAYANI |
Date Deposited: | 04 Dec 2019 07:19 |
Last Modified: | 04 Dec 2019 07:19 |
URI: | http://repo.setiabudi.ac.id/id/eprint/3999 |
Actions (login required)
View Item |