Kristiani, Ratu Karisma (2024) STUDI ETNOFARMASI PENGGUNAAN TUMBUHAN BERKHASIAT ANALGESIK DAN ANTIPIRETIK PADA SUKU DAYAK LENGILO’ DI DESA BINUANG KECAMATAN KRAYAN TENGAH KABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN UTARA. Skripsi thesis, Universitas Setia Budi.
Text
Surat persetujuan publikasi_Ratu Karisma.pdf Download (592kB) |
|
Text
Surat Keterangan Ratu Karisma Kristiani, T. STP.pdf Download (95kB) |
|
Text
INTISARI.pdf Download (182kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (511kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (457kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (471kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (601kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (204kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (303kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
KRISTIANI, RK., 2023, ETHNOPHARMACY STUDY OF THE USE OF PLANTS WITH ANALGESIC AND ANTIPYRETIC EFFECTIVENESS IN THE DAYAK LENGILO' TRIBE IN BINUANG VILLAGE, KRAYAN TENGAH DISTRICT NUNUKAN REGENCY NORTH KALIMANTAN, SKRIPSI, FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS SETIA BUDI, SURAKARTA. Indonesia has various local wisdoms. One of its uses is in the use of plants as medicine. The Dayak Lengilo' tribe is one of the tribes that uses medicinal plants. Over time the knowledge of the use of medicinal plants began to disappear. An ethnopharmacy study is an approach taken to investigate the use of plants as analgesic and antipyretic drugs in the Dayak Lengilo' tribe. The aim of the research was to find out the types and parts of plants used, the processing methods and the usage based on UV (Use Value), ICF (Informant Concensus Factor), and FL (Fidelity Level) values. This study uses the interview method, called the snowball sampling technique. Which will be conducted on the Dayak Lengilo' people in Binuang Village. The interview method was carried out using a combination of open-ended questions and closed-ended questions. The qualitative parameters uses; the name of plants, the plants properties, parts of the plants, the processing methods and the usage, while the quantitative parameters uses the UV, ICF, and FL values. There were 14 sources, 9 diseases, and 18 plants that had analgesic and antipyretic properties. The majority of processing methods are done by boiling, and the usage is by drinking three times a day. The highest UV value in the analgesic category was guava 0.85, soursop 0.50, and papaya 0.28, while in the antipyretic category it was turkey berry 0.21 and papaya 0.14. The highest ICF values were toothache 0.66, stomachache 0.33, and fever 0.25. The FL values of plants with high potential are guava and turkey berry, with a value of 100%. KRISTIANI, RK., 2023, STUDI ETNOFARMASI PENGGUNAAN TUMBUHAN BERKHASIAT ANALGESIK DAN ANTIPIRETIK PADA SUKU DAYAK LENGILO’ DI DESA BINUANG KECAMATAN KRAYAN TENGAH KABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN UTARA, SKRIPSI, FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS SETIA BUDI, SURAKARTA. Indonesia memiliki kearifan lokal yang beraneka ragam. Salah satu pemanfaatannya adalah dalam penggunaan tumbuhan sebagai pengobatan. Suku Dayak Lengilo’ merupakan salah satu suku yang menggunakan tumbuhan obat. Seiring berjalannya waktu pengetahuan penggunaan tumbuhan obat mulai hilang. Studi etnofarmasi merupakan pendekatan yang dilakukan untuk mengetahui penggunaan tumbuhan sebagai obat analgesik dan antipiretik di Suku Dayak Lengilo’. Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis tumbuhan yang digunakan, bagian tumbuhan, cara pengolahan dan cara penggunaan berdasarkan nilai UV (Use Value), ICF (Informant Concensus Factor), dan FL (Fidelity Level). Penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling pada masyarakat Suku Dayak Lengilo’ di Desa Binuang. Metode wawancara dilakukan dengan teknik kombinasi open-ended question dan close�ended question. Parameter kualitatif yang digunakan yaitu nama tumbuhan, khasiat tumbuhan, bagian tumbuhan, cara pengolahan dan cara penggunaan, sedangkan parameter kuantitatif yang digunakan yaitu nilai UV, ICF dan FL. Diperoleh 14 narasumber, 9 penyakit, dan 18 tumbuhan yang berkhasiat sebagai analgesik dan antipiretik. Cara pengolahan mayoritas dilakukan dengan merebus, dan cara penggunaan dilakukan dengan diminum 3 kali sehari. Nilai UV tertinggi yaitu pada kategori analgesik adalah jambu biji 0,85, sirsak 0,50, pepaya 0,28, sedangkan pada kategori antipiretik adalah terong pipit 0,21, dan pepaya 0,14. Nilai ICF tertinggi yaitu sakit gigi 0,66, sakit perut 0,33, dan demam 0,25. Nilai FL tumbuhan yang berpotensi tinggi yaitu jambu biji dan terong pipit dengan nilai 100%
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | etnofarmasi, analgesik, antipiretik, Suku Dayak Lengilo ethnopharmacy, analgesic, antipyretic, Dayak Lengilo' tribe |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica R Medicine > RX Homeopathy |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Prodi S1 Farmasi |
Depositing User: | USB |
Date Deposited: | 28 Jun 2024 02:36 |
Last Modified: | 28 Jun 2024 02:36 |
URI: | http://repo.setiabudi.ac.id/id/eprint/6280 |
Actions (login required)
View Item |