UJI TOKSISITAS SUBKRONIS EKSTRAK ETANOL TEMU HITAM (Curcuma aeruginosa) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT SERTA HISTOPATOLOGI HATI TIKUS GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)

Wiradana, Prasedya Septa (2024) UJI TOKSISITAS SUBKRONIS EKSTRAK ETANOL TEMU HITAM (Curcuma aeruginosa) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT SERTA HISTOPATOLOGI HATI TIKUS GALUR WISTAR (Rattus norvegicus). Skripsi thesis, Universitas Setia Budi.

[img] Text
INTISARI.pdf

Download (11kB)
[img] Text
prasedya surat bebas plagiasi.pdf

Download (46kB)
[img] Text
form pernyataan publikasi - Prasedya Septa Wiradana.pdf

Download (79kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (590kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (334kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (162kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (275kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (144kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

PRASEDYA SEPTA WIRADANA, 2023, UJI TOKSISITAS SUBKRONIS EKSTRAK ETANOL TEMU HITAM (Curcuma aeruginosa) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT SERTA HISTOPATOLOGI HATI TIKUS GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) Temu Hitam (Curcuma aeruginosa) adalah sejenis tumbuhan yang rimpangnya dimanfaatkan sebagai campuran obat/jamu, yang mengandung minyak atsiri, saponin, polifenol dan flavonoid. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efek toksik ekstrak etanol temu hitam (Curcuma aeruginosa) dengan parameter SGOT dan SGPT serta histopatologi hati tikus putih galur Wistar (Rattus norvegicus). Penelitian merukan penelitian farmasi klinis yang menggunakan sampel ekstrak etanol temu hitam dengan variasi dosis menggunakan metode uji toksisitas subkronis oral 28 hari dengan hewan uji tikus galur yang menjadi 6 kelompok dengan masing-masing 5 tikus jantan dan 5 tikus betina pada setiap kelompok uji, meliputi 1 kelompok kontrol, 3 kelompok dengan variasi dosis, 1 kelompok satelit kontrol dan 1 kelompok satelit. Parameter yang diteliti adalah kadar SGOT dan SGPT dalam darah serta histopatologi hati tikus. Analisis data menggunakan uji distribusi normal (kolmogorov smirnov) dilanjutkan dengan uji Leneve, uji One Way ANOVA dan uji post hoc. Hasil menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol temu hitam selama 28 hari tidak mempengaruhi peningkatan dan penurunan dari kadar SGOT dan SGPT pada organ hati tikus galur wistar. Tidak ditemukan dosis toksik pada sediaan ekstrak etanol temu hitam selama 28 hari terhadap kadar SGOT dan SGPT pada organ hati tikus galur wistar. Pada pemberian ekstrak etanol temu hitam selama 28 hari tidak mempengaruhi peningkatan atau penurunan dari indeks organ hati dan kerusakan sel piknosi dan karilisis dari hati tikus galur wistar. Tetapi mempengaruhi peningkatan kerusakan sel karioereksis pada organ hati tikus galur wistar

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Curcuma aeruginosa, Toksisitas Subkronis, SGOT, SGPT , Histopatologi, Curcuma aeruginosa, Subchronic Toxicity, SGOT, SGPT , Histopathology
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Fakultas Farmasi > Prodi S1 Farmasi
Depositing User: USB
Date Deposited: 13 Nov 2024 03:45
Last Modified: 13 Nov 2024 03:45
URI: http://repo.setiabudi.ac.id/id/eprint/6463

Actions (login required)

View Item View Item