Larasati, Chrismona Anggita (2024) FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS EMULGEL EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT Staphylococcus aureus. Skripsi thesis, Universitas Setia Budi.
Text
ABSTRAK.pdf Download (92kB) |
|
Text
Form Pernyataan Publikasi.pdf Download (161kB) |
|
Text
Chrismona Anggita Larasati_Suket 18 Okt.pdf Download (53kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (619kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (337kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (258kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (403kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (85kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (242kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
CHRISMONA ANGGITA LARASATI, 2024. FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS EMULGEL EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT Staphylococcus aureus, SKRIPSI, PROGRAM STUDI S1 FARMASI, FAKULTAS FARMASI. UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA. Dibimbing oleh Dr. apt. Titik Sunarni, S.Si., M.Si. dan apt. Dewi Ekowati, S.Si., M.Sc. Jerawat adalah infeksi yang terjadi salah satunya akibat dari bakteri Staphylococcus aureus.. Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang dapat mengakibatkan infeksi pada jaringan kulit. Salah satu cara mencegah penyakit jerawat adalah dengan menggunakan produk antibiotik, tetapi produk antibiotik yang beredar mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Daun kelor (Moringa oleifera L.) mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tannin, saponin, steroid dan triterpenoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsentrasi HPMC yang menghasilkan sediaan emulgel ektrak daun kelor dengan mutu fisik serta stabilitas yang baik, menentukan konsentrasi spesifik variasi HPMC dalam sediaan emulgel ekstrak daun kelor yang memiliki potensi aktivitas antibakteri paling kuat terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan emulgel yang mengandung 10% ekstrak daun kelor serta konsentrasi gelling agent HPMC (2%, 3% dan 4%). Ekstrak daun kelor diperoleh melalui metode maserasi dengan pelarut etanol 96% (1:10) dipekatkan dengan rotary evaporator diperoleh rendemen ekstrak 16,20%. Metode uji fisik emulgel dengan organoleptis,uji tipe emulsi, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, uji viskositas, uji homogenitas, uji stabilitas dilanjutkan dengan uji aktivitas antibakteri emulgel dengan metode difusi, analisa hasil menggunakan uji statistika Shapiro Wilk. Hasil menunjukkan bahwa emulgel ekstrak daun kelor variasi konsentrasi gelling agent HPMC 2% dan 4% mempunyai mutu fisik dan stabilitas yang baik pengaruh HPMC memiliki pengaruh pada nilai daya sebar, daya lekat dan viskositasnya. Hasil dari uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa sediaan emulgel ekstrak daun kelor yang mengandung gelling agent HPMC 2% memiliki zona hambat sebesar 13,82 mm yang merupakan kategori antibiotik kuat
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ekstrak etanol daun kelor, antibakteri, Staphylococcus aureus, emulgel, Moringa leaf ethanol extract, antibacterial, Staphylococcus aureus, emulgel |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Prodi S1 Farmasi |
Depositing User: | USB |
Date Deposited: | 14 Nov 2024 07:37 |
Last Modified: | 14 Nov 2024 07:37 |
URI: | http://repo.setiabudi.ac.id/id/eprint/6485 |
Actions (login required)
View Item |