SUCIATI, FATIHA NURALITA (2022) PROFIL PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Ir. SOEKARNO SUKOHARJO TAHUN 2022. Karya Tulis Ilmiah thesis, Universitas Setia Budi.
Text
1- INTISARI DAN ABSTRACT.pdf Download (34kB) |
|
Text
2-LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI.pdf Download (241kB) |
|
Text
3-BAB I.pdf Download (421kB) |
|
Text
4-BAB II.pdf Download (210kB) |
|
Text
5-BAB III.pdf Download (110kB) |
|
Text
6-BAB IV.pdf Download (181kB) |
|
Text
7-BAB V.pdf Download (84kB) |
|
Text
8-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (100kB) |
|
Text
9-LAMPIRAN.pdf Download (669kB) |
|
Text
3-BAB I.pdf Download (421kB) |
|
Text
7-BAB V.pdf Download (84kB) |
Abstract
xii INTISARI Felita Delfina Sugianto. 2023. ANALISIS RESIDU PESTISIDA PROFENOFOS PADA CABAI RAWIT (Capsicum frustescens) DENGAN KROMATOGRAFI GAS – SPEKTROMETER MASSA (GC – MS). Karya Tulis Ilmiah. Program Studi D-III Analis Kimia. Fakultas Teknik. Universitas Setia Budi. Pembimbing: Argoto Mahayana, S.T., M.T. Cabai merupakan salah satu produk yang cukup digemari dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Dengan tingkat konsumsi yang tinggi tersebut, maka para petani harus berusaha semaksimal mungkin agar hasil panennya tidak menurun ataupun mengalami gagal panen. Tanaman cabai memiliki beberapa hama penganggu seperti ulat grayak, trips, lalat buah, kutu daun persik, kutu daun apids, tungau, dan kutu kebul. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menangani masalah tersebut yaitu dengan menggunakan pestisida profenofos. Namun, penggunaan pestisida yang tidak tepat akan menyebabkan tertinggalnya residu pestisida pada seluruh bagian tanaman, termasuk pada bagian buahnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kadar residu pestisida profenofos pada cabai rawit (Capsicum frustescens) menggunakan metode QuEChERS yang telah dimodifikasi oleh Laboratorium Pengujian BPMKP Provinsi Jawa Tengah dan menggunakan alat kromatografi gas – spektrometer massa (GC – MS). Sampel cabai rawit (Capsicum frustescens) dibeli secara acak dari tiga pedagang di Pasar Kalioso. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa pada sampel 1 dan 2 positif mengandung residu pestisida profenofos dengan kadar secara berturut – turut yaitu 2,108 ppm dan 1,917 ppm, sedangkan pada sampel 3 tidak mengandung residu pestisida profenofos. Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 53/PERMENTAN/KR/040/12/2018 tentang Keamanan dan Mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan, Batas Maksimum Residu (BMR) profenofos pada produk cabai yaitu 3 ppm. Oleh karena itu, ketiga sampel masih aman dikonsumsi karena kadar residu pestisida profenofosnya berada di bawah BMR yang telah ditetapkan. Kata kunci : cabai rawit, GC – MS, profenofos, residu pestisida
Item Type: | Thesis (Karya Tulis Ilmiah) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci : cabai rawit, GC – MS, profenofos, residu pestisida |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Prodi D3 Farmasi |
Depositing User: | USB |
Date Deposited: | 03 Oct 2024 03:18 |
Last Modified: | 03 Oct 2024 03:24 |
URI: | http://repo.setiabudi.ac.id/id/eprint/6331 |
Actions (login required)
View Item |